Etikabekerja di laboratorium adalah sekumpulan sikap dan perilaku yang menjadi ciri tenaga laboratorium medik yang bertanggung jawab dan diperlukan untuk memastikan bahwa seseorang bekerja sesuai dengan tingkat standar yang diakui. Secara profesional, etika profesi dapat meningkatkan motivasi serta mengingatkan kita bahwa profesi laboratorium medis terutama ditujukan untuk melayani orang sakit dan promosi perawatan kesehatan yang baik
KevinLilliana, peraih gelar Puteri Indonesia Lingkungan 2017 yang memenangi kontes kecantikan Miss International pada tahun yang sama, punya definisi tersendiri mengenai perempuan merdeka di bulan Agustus yang sarat
Etikabekerja di laboratorium adalah sekumpulan sikap dan perilaku yang menjadi ciri tenaga laboratorium medik yang bertanggung jawab dan diperlukan untuk memastikan bahwa seseorang bekerja sesuai dengan tingkat standar yang diakui.
praktikumdi laboratorium. Hal ini dikarenakan lulusan Pendidikan Profesi Bidan diharuskan mempunyai kompetensi untuk menerapkan materi yang sudah dipelajari di kelas. Tuntutan kompetensi ini dapat diwujudkan apabila peserta didik selain melakukan analisis, diskusi ilmiah, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, pengembangan ilmu
.
Pandangan kebanyakan masyarakat saat ini selalu menganggap bahwa profesi di bidang kesehatan itu hanya dokter, bidan, dan perawat saja. Padahal, selain itu masih ada banyak profesi tenaga medis lainnya, salah satunya adalah analisis kesehatan atau juga biasa disebut dengan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan. Analisis kesehatan adalah orang-orang yang memiliki keterampilan tinggi yang bertugas untuk melaksanakan, mengevaluasi prosedur laboratorium dan memanfaatkan berbagai sumber daya pendukung yang ada. Di Indonesia sendiri memang lebih populer dengan istilah Analisis Kesehatan jika dibandingkan dengan Ahli Teknologi Labkes. Sedangan di kancah internasional seperti di United States dan Kanada, mereka menggunakan istilah Medical Laboratory Technologist. Di United Kingdom dikenal dengan istilah Biomedical Scientints serta Rinshoukensagishi adalah sebutan yang digunakan di Jepang. Walaupun dikenal dengan istilah yang bermacam-macam, secara umum pekerjaan serta tanggung jawabnya sama. Mengenal Teknologi Laboratorium Kesehatan Ini merupakan disiplin ilmu medis yang memberikan perhatian pada semua aspek analitik dan laboratoris terhadap jaringan atau cairan tubuh manusia serta ilmu medis. Tugas Analisis Kesehatan Analisis kesehatan memiliki beberapa tugas untuk melakukan berbagai macam tes medis seperti Kimia Klinik. Hematologi, Imunoserologi, Mikrobiologi, Toksikologi, Kimia air, Kimia makanan, Biologi Molekuler, atau Patologi Anatomi. Tes-tes ini menggunakan instrumentasi untuk memperlancar proses diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit. Analisis kesehatan bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mempersiapkan sampel seperti cairan tubuh, darah, dan jaringan serta menginterpretasi hasil. Tenaga tenaga analisis biasanya juga berkerja secara independen. Walaupun demikian, mereka juga menjadi bagian penting dari layanan kesehatan. Di Indonesia, tenaga analisis memiliki tugas dan kemampuan yang berbeda. Tenaga tersebut tidak hanya menunjung terhadap analisis spesimen klinis, tetapi juga analisis non abiotik seperti makanan, air, dan minuman. Peran Analisis Kesehatan Analisis kesehatan dalam melaksanakan kewajiban pelayanan kesehatan memiliki peranan penting sebagai pelaksana teknis untuk pelayanan laboratorium medis, sebagai pelaksana teknis operasional, peneliti, dan penyuluh di bidang laboratorium kesehatan atau promoting health laboratory. Fungsi Analisis Kesehatan Ada beberapa fungsi analisis kesehatan dalam memberikan pelayanan laboratorium medis dan melaksanakan tugasnya di antaranya adalah mempersiapkan proses teknis operasional, melakukan uji analitik terhadap spesimen dan reagen, mengembangkan prosedur untuk mengambil serta memproses spesimen, mengoperasikan dan memelihara instrumen di laboratorium, menjaga keselamatan kerja di lingkungan laboratorium, dan mengevaluasi data lab untuk memastsikan prosedur dan akurasi pengendalian mutu. Selain itu, analisis kesehatan sebenarnya juga masih memiliki beberapa fungsi lain misalnya membantu klinisi untuk memanfaatkan data lab untuk menginterpretasikan hasil tes lab, mengorganisir kegiatan lab, melakukan penelitian, dan memberikan penyuluhan pada masyarakat yang berhubungan dengan lab medis. Kompetensi Analisis Kesehatan Sebelum terjun ke lapangan kerja yang sesungguhnya, seseorang yang ingin menjadi tenaga analisis kesehatan atau ahli teknologi laboratorium harus memiliki beberapa kompetensi yang harus dicapai, salah satunya adalah menguasai ilmu yang berhubungan dengan kewajiban dan fungsinya di lab medis. Mereka juga harus dapat merancang proses yang berhubungan dengan tugas dan fungsi mereka di lab sesuai dengan jenjangnya. Keterampilan tentu menjadi salah satu kompetensi yang harus dicapai karena tanpa keterampilan untuk proses operasional, seorang tenaga ahli lab tidak bisa melakukan tugasnya. Sementara itu, keterampilan itu sendiri juga terdiri dari berbagai macam seperti keterampilan untuk mengambil spesimen, melaksanakan prosedur lab, dan keterampilan memelihara alat-alat yang ada di lab kesehatan. Sumber gambar Apa yang terbesit dibenak kita ketika pertama kali mendengar kata laboran? mungkin sesuatu yang berhubungan dengan laboratorium? orang-orang yang bekerja di laboratorium? atau pekerja di laboratorium disebut laboran. Betul rasanya masih terlalu sempit jika kita mendefinisikan nya hanya dengan pernyataan itu. Karena laboran tidak hanya bekerja di laboratorium, tapi ia punya banyak peran penting lain yang sangat sentral . Laboran adalah orang yang bertugas membantu aktivitas mahasiswa atau dosen di laboratorium dalam melakukan suatu kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Namun itu baru pengertian sempitnya saja, karena laboran mempunyai banyak peran yang cukup besar dan juga tidak selalu berada di belakang layar. Karena laboran harus memiliki beberapa keahlian, diantaranya sebagai teknisi, yaitu orang yang berperan untuk beroperasinya peralatan laboratorium. Dan yang kedua, analisis pada bidang tertentu. Dan seorang laboran ini biasa bekerja pada berbagai bidang, diantaranya farmasi, analis kimia, analis kesehatan, dan bidang kesehatan lainnya. Untuk kualifikasinya sendiri, biasanya seorang laboran merupakan sumberdaya manusia yang mempunyai kompetensi dan pemahaman dalam bidang kimia dengan kualifikasi minimum Diploma D-3. Dan yang pasti, seorang laboran juga harus tekun, cakap berkomunikasi, kreatif dan inovatif dalam bidang pengelolaan laboratorium yang sangat bermanfaat dan yang dapat berupa Pengembangan kinerja peralatan dan bahan yang ada di laboratorium Pengembangan metode kerja peralatan yang ada di laboratorium Pengembangkan metode pengujian/kalibrasi dan atau produksi dalam skala terbatas menggunakan peralatan dan bahan yang ada dilaboratorium Peningkatan mutu produk dalam skala laboratorium Pengembangan sistem pengelolaan laboratorium Pembuatan karya produk inovatif Kalau dilihat dari peran-perannya, sudah pasti seorang laboran harus kenal dan terbiasa dengan bahan-bahan kimia yang ada di laboratorium. Jika kita mengetahui dan menggunakannya sesuai prosedur, semuanya pasti akan berjalan baik-baik saja sebagaimaa mestinya. Dan hal pertama yang harus dijalankan pastinya “perkenalan”. Ya, seorang laboran harus mengenal semua bahan kimia, berbeda dengan menghapal, berkenalan disini diartikan bahwa seorang laboran harus mengetahui fungsi dan sebab-akibat dari bahan kimia tersebut, karena jika tidak sesuai prosedur, beberapa bahan kimia dapat menimbulkan reaksi-reaksi yang pastinya merugikan kan..? Nah berikut ada beberapa prosedur bagi kita bahkan laboran agar tidak menyalahgunakan bahan-bahan kimia saat berada di laboratorium berdasarkan Undang-Undang No. 1/1970, Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan MSDS atau LDKB Lembar Data Keselamatan Bahan atau dalam Keputusan Menteri Kesehatan tahun 1996 disebut LDP Lembar Data Pengaman, berikut ulasannya Pemasangan rambu-rambu K3 meliputi peringatan bahaya sesuai jenis, golongan bahan kimia atau pestisida harus dipasang dengan jelas, mudah dibaca, dimengerti dan terlihat oleh pekerja. Spesifikasi mutu kemasan/wadah harus tertulis dengan jelas dalam lembaran PP/PO dengan memperhatikan keamanan, ketahanan, efektifitas dan efisiensi. Khusus dalam hal drum plastik/besi, botol/ bejana bertekanan, harus dicantumkan WARNA yang disesuaikan dengan jenis/golongan gas. Setiap pembelian/pengadaan bahan kimia pestisida atau bahan kimia pabrik harus dicantumkan dengan jelas di dalam lembar PP/PO tentang kelengkapan informasi bahan berupa Labeling, Informasi dampak bahaya, Informasi P3K , APD, dan penaganan darurat Setiap kecelakaan, tumpahan, kebakaran, termasuk kondisi berbahaya yang tidak mungkin dapat diatasi sendiri, haruslah dilaporkan secepatnya kepada atasan. Berikanlah keterangan yang benar kepada petugas Investigasi guna memudahkan pengambilan langkah-langkah perbaikan selanjutnya agar kasus yang sama tidak terulang kembali. Lorong agar tetap terjaga dan tidak terhalang oleh benda apapun untuk melakukan inspeksi, jika perlu dibuatkan garis pembatas lintasan alat angkat dan angkut. Khusus bahan dalam wadah silinder/tabung gas bertekanan agar ditempatkan pada tempat yang teduh, tidak lembab dan aman dari sumber panas seperti listrik, api, ruang terbuka Bahan kimia tidak langsung bersentuhan dengan lantai gudang menggunakan alas. Setiap pekerja yang tidak berkepentingan dilarang memasuki gudang penyimpanan bahan kimia atau pestisida dan setiap pekerja yang memasuki gudang harus memakai APD yang disyaratkan. Pada setiap penyimpanan bahan kimia atau pestisida harus dilengkapi dengan LABELING label isi, safety, resiko bahaya dan MSDS atau Lembar Data Keselamatan Bahan LDKB. Baca label bahan sekurang kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan bahan misalnya antara asam sitrat dan asam nitrat. Setiap pekerja dilarang makan dan minum ditempat penyimpanan bahan kimia terutama yang beracun. Hanya pekerja yang sudah mengerti tugas dan tanggung jawab serta adanya rekomendasi dari atasannya dibenarkan menangani pekerjaan pengangkutan bahan kimia berbahaya. Menaikkan dan menurunkan bahan kimia harus dilakukan dengan hati-hati, jika perlu buatkan bantalan karet/kayu. Pindahkan sesuai jumlah yang diperlukan. Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan. Jangan mengembalikan bahan kimia ke tempat botol semula untuk menghindari kontaminasi, meskipun dalam hal ini kadang terasa boros. Seorang laboran juga mempunyai jam kerja yang bahkan terkadang lebih dari mahasiswa dan dosen loh. Karena seorang laboran harus menyiapkan segala kebutuhan praktikum ataupun penelitian dari mahasiswa dan dosen, yang otomatis mereka harus datang lebih pagi dan pastinya pulang lebih larut. Walaupun bergantian atau yang kita biasa kenal dengan shift, tapi ini sudah menjadi konsekuensi tersendiri bagi laboran. Dan tidak jarang, karena kelelahan, mahasiswa menjadi sasarannya. Sasaran? bentar-bentar.. jangan berpikir yang aneh-aneh dulu ya, karena yang dimaksud “sasaran” disini juga merupakan sebab-akibat dari mahasiswa itu sendiri. Jadi, jika kita sebagai mahasiwa analis, farmasi atau yang lainnya, pastikan jika sudah menggunakan alat praktikum atau penelitian, cuci bersih semua alat dan kembalikan pada ruang alat ya. Karena tidak jarang beberapa mahasiswa masih ada yang tidak patuh akan hal ini, ada beberapa yang tidak tahu, lupa, atau bahkan malas. Nah..ini yang bahaya. Yang namanya menggunakan laboratorium, pastikan kita sudah bekerja sama dan mencintai dengan semua aspek yang ada didalamnya, seperti mematuhi prosedur. Karena dengan begitu, kita sudah turut andil dalam mengurangi beban seorang laboran. Seperti yang sudah dibahas tadi, agar kita mengenal semua aspek yang ada di dalam laboratorim, seperti bahan kimia dan peralatannya, kita harus mencintai setiap pekerjaan yang sedang kita lakukan di dalamnya, juga menerapkan semua prosedur yang tersedia. Karena, jika sudah diterapkan, dipastikan kerja laboran akan menjadi lebih ringan, dan kita sebagai mahasiswa akan lebih mencintai laboratorium. Dan kalau sudah cinta, segala sesuatu yang kita kerjakan di laboratorium pun akan terasa mudah dan pastinya seorang laboran pun akan lebih nyaman dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, yuk kita terapkan. Salam Cinta Laboratorium! 1. URAIAN TUGAS KEPALA LABORATORIUM Secara umum, kepala laboratorium adalah pembantu ketua jurusan menangani semua aktifitas di laboratorium konversi energi elektrik. Tugas-tugas kepala laboratorium antara lain Membuat perencanaan dan evaluasi sarana dan prasarana tiap semester yang dilaporkan kepada ketua jurusan, yakni Turut merencanakan pengembangan penelitian bidang ilmu, teknologi dan/atau keseniannya. Merencanakan/mengevaluasi pengembangan dan pengadaan gedung serta peralatan dan bahan laboratorium. Menginventarisasi dan mengevaluasi keberadaan gedung, peralatan dan bahan laboratorium. Mengusulkan pembelian bahan dan alat praktikum sebulan sebelum praktikum dimulai. Membuat tata tertib penggunaan laboratorium dan memberlakukannya kepada semua pengguna laboratorium mahasiswa, dosen atau pihak lain. Menyediakan petunjuk operasional penggunaan semua alat yang ada di laboratorium dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga aman dan mudah dibaca oleh pemakai alat tersebut. Memprioritaskan, mengakomodasikan dan mengatur praktikum mata kuliah yang pelaksanaannya dikoordinasikan dengan semua pihak yang terlibat. Mengakomodasi permintaan praktikum susulan dari penanggung jawab praktikum serta membantu menghitung kebutuhan bahan dan tenaga yang diperlukan untuk praktikum pengganti pada mata kuliah tertentu. Mengakomodasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen / mahasiswa. Membina semua petugas di laboratorium antara lain membuat deskripsi tugas staf laboratorium dan mengawasi pelaksanaannya. Melaporkan secara tertulis semua kegiatan laboratorium kepada ketua jurusan pada setiap akhir semester. Apabila laboratorium memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mendapat imbalan jasa, maka kepala laboratoriun membuat tarif imbalan pelayanan jasa kepada masyarakat mahasiswa, dosen dan pihak lain di luar Unila sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Meningkatkan kerja sama antar laboratorium di lingkungan Unila. STAF LABORATORIUM Dalam hirarki, staff merupakan anggota laboratorium yang dapat berdiri sendiri dan bukan bawahan kepala laboratorium. Staf laboratorium konversi energi elektrik memiliki sifat hubungan rekan kerja dengan kepala laboratorium. Tugas staf laboratorium antara lain Memberikan saran kepada kepala laboratorium mengenai semua aktivitas laboratorium Menggunakan fasilitas laboratorium dengan baik TEKNISI Tugas teknisi antara lain Memeriksa, mencatat, menginventarisasi dan mengevaluasi peralatan, bahan dan lain-lain di laboratorium. Bersama-sama dengan kepala laboratorium dan dosen tertentu, membuat petunjuk operasional penggunaan semua alat yang ada di laboratorium dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga aman dan mudah dibaca oleh pemaka alat tersebut. Wajib hadir setiap jam kerja. Berada di ruang laboratorium selama praktikum berlangsung, kecuali mendapat izin dari kepala laboratorium. Melakukan uji coba peralatan laboratorium yang baru dan mengatur penempatan peralatan sesuai dengan fungsinya. Merawat dan memelihara peralatan laboratorium agar selalu siap pakai serta memperbaikinya apabila ada kerusakan kecil. Melakukan layanan administrasi laboratorium. Memproses usul pengadaan peralatan laboratorium dan bahan praktikum serta usul perbaikan dan penghapusan peralatan. Menyiapkan peralatan laboratorium untuk keperluan praktikum serta melayani peminjaman peralatan laboratorium dan bahan untuk penelitian mahasiswa dan dosen. Membuat laporan pada setiap akhir semester dan melaksanakan tugas lain atas instruksi atasan. ASISTEN PRAKTIKUM Asisten mahasiswa diangkat dari mahasiswa yang telah mengikuti praktikum dasar konversi energi elektrik. Tugas asisten antara lain Memeriksa kesiapan laboratorium untuk pelaksanaan praktikum sehari sebelum praktikum dilaksanakan dan melaporkannya kepada penanggung jawab praktikum. Bekerja sama dengan teknisi mempersiapkan keperluan praktikum. Wajib mengadakan praktikum pendahuluan Wajib hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai dan tidak diperkenankan makan, minum dan merokok di laboratorium, kecuali pada tempat yang disediakan Memeriksa kesiapan mahasiswa praktikum dan membimbing praktikum sesuai dengan praktikum yang menjadi tanggungjawabnya. Berada di ruang praktikum selama praktikum berlangsung. Memeriksa kelengkapan dan kebersihan laboratorium sebelum mahasiswa meninggalkan ruangan Memeriksa kran air, gas dan listrik sehingga aman untuk ditinggalkan. Mencatat dan melapokan alat/bahan yang hilang/terpakai/rusak kepada dosen penanggungjawab praktikum/kepala laboratorium/teknisi. 2. TATA KERJA KEPALA LABORATORIUM Kepala laboratorium bertanggung jawab kepada ketua jurusan dalam menjalankan tugas sebagai kepala laboratorium konversi energi elektrik. Kepala laboratorium bertanggung jawab atas penggunaan fasilitas laboratorium. STAF LABORATORIUM Staf laboratorium dapat menggunakan fasilitas laboratorium dengan memperhatikan jadwal penggunaan peralatan dan ketersediaannya. Dalam menggunakan peralatan dan fasilitas laboratorium, staf dapat mengajukan penggunaan peralatan dan fasilitas lab, setelah mengkoordinasikan dengan kepala laboratorium. Koordinasi dapat dilakukan secara lisan. TEKNISI Teknisi bertanggung jawab kepada kepada kepala laboratorium dalam menjalankan tugas sebagai teknisi dan bertanggung jawab atas penggunaan fasilitas laboratorium. ASISTEN PRAKTIKUM Asisten praktikum bekerja berdasarkan izin dari kepala laboratorium. Penggunaan fasilitas oleh asisten praktikum dilakukan secara tertulis. Video yang berhubungan
Laboratory workers assist scientists, engineers, technical officers and other laboratory staff by collecting and preparing samples, carrying out experiments, making measurements with scientific equipment, recording results and presenting them for critical requirements for a Laboratory Worker Enjoy scientific activities Able to produce accurate and detailed work Good eyesight may be corrected and normal colour vision Able to work as part of a teamEducation & Training for a Laboratory WorkerTo become a laboratory worker you usually have to complete a traineeship in Laboratory Skills or Laboratory Techniques. Entry requirements may vary, but employers generally require Year 10. For more details, see Section 2. Ask your career adviser about the possibility of starting some of this training in can also become a laboratory worker by completing a VET qualification in laboratory skills, laboratory techniques or laboratory technology. As subjects and prerequisites can vary between institutions, you should contact your chosen institution for further information. Duties & Tasks of a Laboratory WorkerLaboratory workersClean, maintain and set up equipment for use in experimentsCollect, classify and preserve specimens and samplesWater and observe plants, and feed and observe animals in laboratoriesPerform diagnostic and other scientific tests on specimens such as animal and plant tissues or food and water samples in order to identify chemicals, minerals, cellular or other constituents, bacterial content and chemical contaminationCarry out experimental procedures and monitor processesInspect and test animals and plants for diseasesPerform routine mathematical calculations and prepare graphsUse computers and computer-interfaced equipmentCarry out routine quality assurance checks on production line samples and Participating in fabricating, installing and modifying equipment to ensure that critical standards are met Presenting results in graphic and written form by preparing maps, charts, sketches, diagrams and reports Performing routine mathematical calculations, and computations of measurements Conducting field and laboratory experiments, tests and analyses Preparing materials for experimentation such as freezing and slicing specimens and mixing chemicals Checking, calibrating and maintaining test equipment Collecting information and samples Controlling the quality and quantity of laboratory supplies by testing samples and monitoring usage Preparing experiments and demonstrations for science classes Working conditions for a Laboratory WorkerLaboratory workers work in the field, on the process-production line and in the laboratory. They may work in a team or alone. Depending on the type of laboratory, they may handle dangerous or hazardous materials. Safety awareness and compliance with regulations is important. Protective clothing and equipment is usually Opportunities for a Laboratory WorkerLaboratory workers usually work under the direction of scientists in fields such as dairy production, food preservation research, entomology, plant pathology, botany, seed production, agricultural chemistry, biochemistry, pathology, artificial insemination, wine production, minerals and chemical industries, science equipment manufacturing, plastics and occupational workers are also employed in breweries, chemical manufacturers, food and beverage manufacturers, government agencies, hospitals, museums, textile manufacturers, schools, universities and a wide range of other Laboratory Technician/Technical OfficerA senior laboratory technician/technical officer undertakes duties similar to, but more complex than, those of laboratory workers. They generally have more responsibility and may supervise other WorkerLaboratory workers assist scientists, engineers, technical officers and other laboratory staff by collecting and preparing samples, carrying out experiments, making measurements with scientific equipment, recording results and presenting them for critical age42 yearsFuture GrowthStrongGender Share53% femaleAverage full-time43 hoursWeekly Pay$1,500Skill level ratingHigh skillUnemploymentLower unemploymentFull-Time Share71% Full-TimeEmployment Size23,000 workersEmployment by state ACT NSW NT QLD SA TAS VIC WA Age brackets 15-19 20-24 25-34 35-44 45-54 55-59 60-64 7% 65 and Over Education level Advanced Diploma/Diploma Bachelor degree Certificate III/IV Post Graduate/Graduate Diploma or Graduate Certificate Year 10 and below Year 11 Year 12 13%
- Lulusan bidang kesehatan selalu banyak dibutuhkan di dunia kerja. Tidak hanya lulusan dokter saja, tapi banyak profesi lain yang saling mendukung di dunia kesehatan. Selain perawat, ada keahlian lain yang dibutuhkan di bidang kesehatan. Salah satunya seseorang yang punya keahlian bekerja di kamu tertarik bekerja di dunia kesehatan, ada salah satu program studi prodi yang bisa kamu pilih. Yakni Teknologi Laboratorium Medis. Melansir dari akun Instagram Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata di Kediri, Jawa Timur, Selasa 17/5/2022, menjelaskan apa itu prodi Teknologi Laboratorium Medis. Baca juga Ikut SBMPTN 2022, Cek Ketentuan Tambahan di 7 Pusat UTBK Ini Mengenal jurusan prodi Teknologi Laboratorium Medis Prodi Teknologi Laboratorium Medis ini juga biasa disebut jurusan Analis ini merupakan jurusan yang mengenalkan mahasiswanya cara menjadi tenaga kesehatan dan ilmuwan dengan keterampilan yang tinggi untuk berkecimpung di dunia kesehatan. Selain prospek kerjanya yang terbuka lebar, ada alasan mengapa jurusan ini bisa menjadi salah satu alternatif pilihan untuk melanjutkan studi. Tenaga kesehatan tidak hanya dokter dan perawat saja, analis kesehatan juga merupakan bagian dari tenaga kesehatan yang saling bekerja sama dengan dokter, ahli gizi, perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Baca juga Siswa, Tahukah Kamu 7 Tempat di Dunia Ini Terlarang untuk Dikunjungi? Penelitian yang dilakukan seorang Analis Kesehatan bisa lebih akurat dan membantu dokter dalam menentukan tindakan apa yang tepat terhadap pasien. Selain itu kebutuhan dunia kerja terhadap lulusan Analis Kesehatan setiap tahun juga semakin meningkat.
profesi yang bekerja di laboratorium